Selain saluran, peralatan atau komponen sanitasi yang lain seperti bak air, septiktank, dan bak kontrol harus benar-benar kedap air.
Ada dua jenis sistem saluran yang umum digunakan dalam sanitasi, yaitu sistem saluran terbuka dan sistem saluran tertutup. Perbedaan antara keduanya terletak pada cara saluran tersebut dirancang dan diimplementasikan.
Sistem saluran terbuka melibatkan penggunaan saluran yang terbuka dan terlihat, seperti sungai atau parit terbuka. Sedangkan, sistem saluran tertutup melibatkan penggunaan saluran yang sepenuhnya tertutup atau terkubur, seperti saluran pipa bawah tanah.
Selain saluran, peralatan sanitasi lainnya seperti bak air, septiktank, dan bak kontrol juga memegang peran penting. Untuk memastikan keefektifan sistem sanitasi, komponen-komponen ini harus dirancang dan dipasang sedemikian rupa sehingga benar-benar kedap air. Kedap air pada peralatan sanitasi sangat krusial untuk mencegah kebocoran atau pencemaran yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.
Pentingnya menjaga kedap air pada bak air, septiktank, dan bak kontrol adalah untuk mencegah limbah atau zat berbahaya yang terkandung di dalamnya agar tidak merembes ke lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pemilihan material yang tahan air dan pemasangan yang cermat menjadi aspek penting dalam pembangunan sistem sanitasi yang efisien dan ramah lingkungan.