Lebar celah S sangat menentukan kekuatan ikatan patri.
Prinsip dasar: Celah Pematrian hendaknya sempit. Hanya pada bidang Pematrian yang berdampingan dekat sekali patri mengalir didukung oleh efek isap dan pori-pori ke dalam celah . Jika celah terlalu renggang, tegangan pribadi (gaya kohesi) wider mencegah perambatannya.
a) Lebar celah S yang betul. Patri L disudut dan memenuhi segenap celah. Bahan pelumer F mencegah pembentukan oksid O.
b) Salah. Lebar celah S terlalu besar. Patri tidak meresap.
c) Celah tidak boleh membesar pada arah aliran patri, hal demikian dapat menghadang peresapan patri. Yang benar ialah penyaluran dan kanan.
Prinsip dasar: Celah Pematrian hendaknya sempit. Hanya pada bidang Pematrian yang berdampingan dekat sekali patri mengalir didukung oleh efek isap dan pori-pori ke dalam celah . Jika celah terlalu renggang, tegangan pribadi (gaya kohesi) wider mencegah perambatannya.
a) Lebar celah S yang betul. Patri L disudut dan memenuhi segenap celah. Bahan pelumer F mencegah pembentukan oksid O.
b) Salah. Lebar celah S terlalu besar. Patri tidak meresap.
c) Celah tidak boleh membesar pada arah aliran patri, hal demikian dapat menghadang peresapan patri. Yang benar ialah penyaluran dan kanan.
Ke dalam celah-celah yang sejajar atau menyempit, patri dapat mengalir dengan baik. Pelebaran celah pada arah aliran patri mengakibatkan terputusnya aliran. Jadi, pada celah yang lebarnya berlainan, penyaluran patri harus dilakukan dan sisi celah yang lebih besar
Lebar celah yang paling menguntungkan serta memberikan kekuatan terbesar kepada sambungan patri, bergantung pada jenis patri. Semakin encer patri, harus semakin sempit pula celah. Patri dan tembaga dan perak yang encer menuntut celah yang lebih sempit dan pada yang dibutuhkan oleh patri kuningan dan patri lunak yang kental (gambar 8). Kecepatan perambatan patri encer lebih besar daripada kecepatan perambatan patri kental.
Perkecualian dari tuntutan umum akan celah yang sempit:
Jika bahan kerja yang regangan panasnya berbeda harus dipatri satu sama lain, celah patri harus agak lebih lebar (contohnya pada Pematrian keras logam keras H di atas baja St dengan patri tembaga L). Di dalam kasus demikian, lapisan patri yang liat (tembaga) harus mengimbangkan regangan panas yang berbeda pada bahan dasar. Semakin lebar celah, akan semakin kecil perubahan bentuk bahan patri yang diakibatkan oleh selisih regangan.