Membuat rumah atau merancang rumah, sebaiknya
disesuaikan dengan kemampuan keuangan kita. Jika dana yang tersedia terbatas,
solusinya bisa dengan menerapkan konsep rumah tumbuh. Dalam pembuatan draft
awal, desain rumah utuh tetap kita buat. Nanti dalam proses pembangunannya,
kita mempunyai desain parsial. Dan seminim mungkin untuk melakukan pembongkaran
besar-besaran.
Selanjutnya, setelah masalah dana adalah memperhatikan luas lahan. Jika luasnya terbatas, misalnya dibawah 100 m2, desain minimalis adalah pilihan yang tepat serta menghindari detail yang terlalu ‘ramai’ atau ribet. Sedangkan untuk luas tanah diatas 100 m2, agak sedikit bisa bereksperimen. Rata-rata cenderung menerapkan 50 : 50 untuk bangunan dan ruang terbuka. Tentunya konsep ini harus memiliki luas lahan lebih dari 200 m2.
Setelah itu dana dan lahan baru bicara ruangan. Berapa banyak ruangan yang kita inginkan. 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan. Untuk lahan yang terbatas tentu pilihan terbatas tapi bisa direkayasa dengan membuat bangunan 2 lantai atau lebih. Setelah jumlah ruangan yang ingin kita miliki ditetapkan, selanjutnya baru masuk dalam tahap desain.
Tips lainnya, mendesain dengan sedikit sekat. Hanya kamar-kamar tidur saja memiliki dinding. Sedangkan ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, teras belakang dan mushola tidak disekat oleh dinding tapi dengan ‘permainan lantai’ dimana lantai ruang tamu paling tinggi, kemudian lantai ruang keluarga dan teras belakang paling rendah. Sedangkan ruang makan dan mushola tingginya sama. Dikombinasikan dengan ‘permainan langit-langit. Tinggi rendah setiap ruang dibuat berbeda.
Disamping itu, aku memilih memiliki jendela yang besar-besar sehingga memudahkan cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Praktis pada siang hari tidak pernah menyalakan lampu .. Kemudian, untuk menghemat. Finishingnya saya hanya menggunakan cat air saja. Sedangkan untuk diluar pilih cat anti jamur. Walau agak mahal, tapi biaya perawatannya lebih murah. Untuk atap dibuat cucuran’nya lebih rendah.
Dibawah lantai teras belakang, dibuat kolam ikan yang kemudian menjorok keluar kesannya menciptakan lantai yang menggantung. Air kolam ikan itu membuat ruang keluarga menjadi sejuk karena uap air dapat menguap pada siang hari. Karena pada bagian ini tidak ditutup oleh atap.